Selasa, 17 Mei 2011

artikel kiamat 2012

BAB I
PENDAHULUAN

Banyak di antara kita yang beranggapan bahwa kita tidak akan pernah bisa tahu kapan tepatnya kiamat akan terjadi. Persisi kejadian akhir zaman itu melulu Tuhan yang tahu, dan kita tidak bisa menghindarinya. Namun demikian, pada dasawarsa terakhir ini, kita dikejutkan oleh pemberitaan hasil investigasi astronomi Bangsa Maya yang menyatakan bahwa kiamat tak kaan lama lagi terjadi, yaitu: 21 – 12 – 2012.
Pada saat itu, siklus aktivitas matahari memuncak sehingga menyebabkan panas yang sangat ekstrim di bumi, apalagi lapisan atmosfer kita sudah mengalami penipisan dan bolong di beberapa bagian sehingga selain memanaskan bumi secara ekstrem juga mencairkan es di kutub dan juga menimbulkan badai serta topan yang dahsyat.
Belum lagi, medan magnet, yang berfungsi sebagai pertahanan utama bumi terhadap radiasi sinar matahari, mulai retak di sana-sini. Di samping itu, tata surya kita tengah memasuki medan awan energi antar bintang. Awan itu mengaktifkan dan merusak keseimbangan matahari serta atmosfer planet-planet. Ketika bumi akan memasuki awan energi tersebut, akan timbul bencana yang dahsyat.
Anehnya, semua prediksi tersebut sudah diramalkan jauh hari oleh Bangsa Maya dalam kalendernya. Di dalamnya di ungkapkan jika pada tahun 2012 merupakan akhir sekaligus awal zaman baru. Ibarat kelahiran seorang anak manusia, kelahiran zaman baru ini akan dipenuhi dengan darah.
Di samping kalender Maya yang sangat memerhatikan bintang-bintang dan benda-benda astronomi lainnya, ramalan kiamat 2012 juga disebabkan Planet Nibiru akan bertubrukan dengan planet bumi. Akibat benturan inilah peradaban umat manusia berakhir. Kitab kuno dari China pun menyatakan akan terjadi bencana besar di tahun 2012.
Benarkah kiamat akan terjadi pada 21 Desember 2012? Benarkah pada waktu itu akan muncul gelombang galaksi sehingga mengakibatkan terhentinya semua kegiatan di bumi ini? Bagaimana sebenarnya kiamat 2012 menurut versi kalender Maya dan Planet Nibiru? Apakah kiamat memang akan segera terjadi?



BAB II
PEMBAHASAN


Sudah sejak lama benda-benda antariksa mulai dieksploitasi. Ini adalah eksplorasi dunia yang benar-benar baru dan tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Kehidupan tidak dibatasi hanya di bawah atmosfer, tapi jauh di luarnya. Dengan kondisi gravitasi nol, melintasi ruang hampa, manuver-manuver manghindari lintasan orbit asteroid, mengunjungi planet-planet yang layak huni, atau bahkan menemukan kehidupan yang tidak terbayang sebelumnya. Menjelajah ke bintang bahkan galaksi yang jauh dan menemukan hal-hal baru yang tidak ditemukan pada sistem bintang kita, matahari.
Masa eksplorasi antariksa sudah dekat dan semua mulai dari kesadaran masyarakat akan astronomi. Sudah sering kali didengar, astronomi menuntun masyarakat dan peradaban ke arah hal-hal yang luar biasa dan fenomenal. Tengok saja kisah di balik bangunan purbakala seperti Stonehenge yang memperlihatkan posisi matahari di saat summer solstice dan winter solstice/.
Piramida besar di Giza, Mesir, mempunyai orientasi arah yang akurat. Istana Suku Maya di Yucatan pada saat-saat tertentu ketika matahari manyinari bangunan itu maka sinarnya dapat membentuk bayangan ular yang menjajar sepanjang tangga istana. Bahkan, Candi Borobudur diduga dijadikan tempat bagi Gunadharma untuk melihat ke arah horizon dan mencari bintang polaris.
Masih banyak lagi bangunan-bangunan purbakala dan manuskrip kuno yang luar biasa jika dikaitkan dengan ilmu astronomi. Pengetahuan akan astronomi di masa itu benar-benar terdengar jauh lebih maju hingga menghasilkan bangunan-bangunan yang fenomenal dan terkenal ke seluruh dunia. Kondisi yang diduga memberikan inspirasi kepada peradaban dan masyarakat terdahulu dapat dibayangkan jika kita berada pada lingkungan yang benar-benar gelap hingga menghadirkan pertunjukan langit yang luar biasa.
Tulisan kuno Bangsa Sumeria juga mencatat beberapa hal yang astronomis yang serta diyakini banyak kepercayaan, yaitu penciptaan, adanya Taman Firdaus, dan banjir besar yang menutupi seluruh permukaan bumi seperti kisah Nabi Nuh SAW. Selain itu, bangsa Sumeria juga mencatat kedatangan Anunarki dari planet Nibiru yang menciptakan “manusia” dengan cara mengambil DNA mereka serta mencampurkannya dengan DNA makhluk bumi. Pada saat itu, manusia bumi adalah orang-orang gua atau Neanderthal.
Dalam bahasa Sumeria, Anunarki berarti “mereka yang ke bumi, turun dari langit”. Anunarki digambarkan sebagai bangsa yang modern, dan telah menciptakan berbagai monumen penting di bumi, bulan, Mars, serta planet-planet padat lain.
Anunarki menciptakan manusia untuk dijadikan budak atau pembantu mereka dalam aktivitas pertambangan mineral, salah satunya yaitu emas. Hingga hari ini, emas merupakan logam mulia dengan nilai tinggi. Fakta ini juga tercantum dalam tulisan kuno bangsa Sumeria.
Siklus mendekatkannya planet Nibiru, menurut catatan Sumeria, adalah setiap 3.600 tahun sekali. Hal-hal menarik lainnya dari cara pandang perbintangan ala Sumeria adalah ihwal lokasi Taman Firdaus dalam kisah Adam dan Hawa disinyalir berada di kawasan Mesopotamia (Irak sekarang). Bangsa Sumeria yakin bahwa ketika Anunarki turun ke bumi, mereka mendarat di Mesopotamia.
Anunarki memiliki Gerbang Bintang dan diyakini berada di Mesopotamia. Gerbang Bintang merupakan semacam portal milik Anunarki untuk datangdan melihat peradaban manusia di bumi. Nah, karena memiliki teknologi canggih dan menciptakan manusia, maka orang-orang Sumeria menganggap Anunarki sebagai dewa.
Setelah beberapa saat hidup di planet bumi, Anunarki kemudian pergi. Menurut keyakinan Sumeria, Anunarki berjanji bahwa kelak mereka akan datang kembali. Begitulah antara lain bukti keseriusan bangsa Sumeria dalam hal perbintangan. Tentu saja plus keyakinan mitologia yang melingkupinya.
Keyakinan serupa tampak pula dalam Suku Maya di Benua Amerika. Mereka percaya bahwa jagat pernah diperbarui empat kali sebelumnya. Upaya pertama menghasilkan binatang, upaya kedua menghasilkan manusia yang diciptakan dari tanah liat yang pada akhirnya akan menjadi serangga-serangga tertentu (misalnya semut dan lebah), upaya ketiga menghasilkan kera, dan upaya keempat menhasilkan manusia di zaman sekarang yang mereka sebut “manusia sejati”.
Masing-masing upaya sebelumnya untuk menciptakan manusia dihancurkan oleh berbagai bencana yang melenyapkan jagat raya. Cerita-cerita ini berbeda-beda dalam berbagai kelompok Maya: binatang-binatang hampir seluruhnya dimusnahkan oleh banjir, manusia dari tanah liat hampir dimusnahkan oleh banjir dan kemudian oleh badai api seluruh bumi, manusia kera diserang oleh mereka dan binatang-binatang mereka sendiri,.
Lalu astronomi khas Suku Maya beranjak pada perhitungan soal kiamat. Kalender Maya yang berbasis astronomi akan mencapai siklus penuhnya yang besar selama sekitar 5.200 tahun pada 21 Desember 2012. Meskipun tidak ada bukti-bukti yang kuat bahwa bangsa Maya kuno menganggap tanggal ini signifikan, banyak orang yang menduga bahwa tanggal inilah “akhir seluruh jagat raya” menurut perspektif Maya. Sedangkan sejumlah orang lainnya percaya bahwa bangsa Maya memaksudkan tahun 2012 sebagai lambang dari datangnya “perubahan besar”.
Ramalan kiamat 2012 itu semakin ramai dibicarakan sejak History Channel pada tahun 2006 memutar film documenter seputar isu kiamat. Ramalan tersebut terutama mengambil tiga sumber primer, yaitu akhir perhitungan satu siklus Kalender Maya; legenda, literatur, dan ramalan kuno, dan; peringatan dari berbagai pakar lingkungan (environmentalist) serta fisikawan bahwa planet bumi akan melampaui batas daya dukungnya pada kehidupan sehingga memicu kepunahan massal makhluk hidup.
Sebagian penganut New Age dan environmentalist meyakini bahwa tahun 2012 adalah batas akhir dari peradaban yang ada saat ini. Namun sebagian lain lebih berpandangan optimis, meyakini kalau pada tahun tersebut justru akan dimulai sebentuk transformasi spiritual, dan peradaban umat manusia akan mencapai level yang lebih tinggi dari yang ada sekarang.
Maraknya mitos yang menyelimuti tahun 2012 yang beredar saat ini bukan hanya diembuskan oleh mereka. Berbagai karya tulis (fiksi maupun bukan), musik, maupun film juga turut membikin 2012 menjadi sebuah angka yang kian berselimut misteri.
Suku Maya kuno sangat mementingkan etos kismis. Kedamaian berarti sikap harmoni dengan gerakan abadi alam semesta. Namun, akibat terlalu terpaku pada siklus, mereka tidak menyadari perubahan yang terjadi di sekitar mereka. Hal inilah barangkali bisa menjelaskan kepunahan Bangsa Maya. Meski ada yang meyakini bahwa mereka telah moksa, sejumlah ilmuwan secara metodologis menjelaskan bahwa penyebab kepunahan bangsa Maya adalah hancurnya daya dukung lingkungan karena bertani dan membabat hutan secara berlabihan, serta pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi.
Pandangan itu dikonfirmasi penelitian Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat(NASA) yang menemukan serbuk sari terperangkap dalam sedimen berusia 1.200 tahun “menjelang keruntuhan peradaban Maya” di sekitar wilayah Tikar. Itu merupakan pertanda deforistasi massif: pepohonan lenyap, tinggal rumput. Penyebab lain adalah perang terus-menerus memperebutkan kekuasaan dan sumber daya alam. Kurang dari satu abad, jumlah penduduk Maya berkurang 80-90 persen.
Perhatian para pemimpin Maya saat itu tampaknya berpusat pada masalah jangka pendek. Mereka serakah, gila kuasa, dan menindas. Namun, keruntuhan tentang ramalan bencana belum tertandingi.
Penyerbuan Spanyol atas perintah Roma tahun 1519 sudah diramalkan oleh Suku Maya dengan bantuan bintang-bintang di angkasa. Ramalan itu menyelamatkan teks-teks kuno yang masih disimpan tetua-tetua Maya di pedalaman, di antara ribuan teks yang dibakar penjajah dan empat buku tentang kalender Maya yang kemudian ditemukan di Eropa. Dan kalender Maya pula yang meramalkan bahwa kiamat akan terjadi pada 21 Desember 2012.
Tanggal 21 Desember 2012 merupakan titik balik musim dingin tahunan ketika belahan utara bumi berada di titik terjauh dari matahari sehingga siang akan menjadi semakin pendek. Pada tanggal itu, tata surya dengan matahari sebagai pusatnya, seperti diyakini bangsa Maya, akan menutupi pemandangan pusat Bimasakti dan bumi.[1]
Keyakinan itu didukung banyak pembuktian para astronomi kontemporer bahwa disitulah tempat terciptanya bintang-bintang galaksi. Saat ini, sejumlah lembaga penelitian ilmiah mengenai atmosfer, ruang angkasa, dan teknologi di Barat menduga ada lubang hitam tepat di pusat itu yang menyedot massa, energi, dan waktu, yang menjadi bahan baku penciptaan bintang masa depan.
Untuk pertama kalinya dalam 26.000 tahun, energi yang mengalir ke bumi dari titik Bimasakti akan sangat terganggu pada 21 Desember 2012, tepatnya pukul 11.11 malam. Semua itu disebabkan guncangan kecil pada rotasi bumi.

Membongkar misteri suku Maya
Suku Maya adalah kelompok suku yang tinggal di Semenanjung Yucatan, Amerika Tengah yang berbatasan dengan Samudra Pasifik di sebelah Barat dan laut Karibia di Timur. Tepatnya, masyarakat Maya tinggal di wilayah selatan Meksiko sekarang, Guetemala, bagian utara Belize, dan bagian barat Honduras.
Bangsa Maya kuno hidup pada awal milenium pertama sesudah Masehi di wilayah Meso-Amerika. Penduduknya pernah mencapai jumlah 5-14 juta orang. Peradaban Maya dimula pada periode klasik (sekitar 250 M sampai 900 M), dan berlanjut sampai periode post-klasik sampai kedatangan bangsa Spanyol di Yucatan.
Pada zaman keemasannya, Maya adalah salah satu negeri terpadat dan berbudaya paling dinamis di dunia. Peradaban Maya memiliki banyak kesamaan dengan peradaban Meso-Amerika yang lain. Hal ini disebabkan tingginya interaksi dan difusi budaya yang terjadi di wilayah tersebut.
Reruntuhan kota-kota mereka baru ditemukan pada tahun 1839oleh ahli hukum dari AS, John Stephens, bersama juru gambar asal Inggris, Federick Catherwood. Eksplorasi itu menemukan 44 kota dan tempat.
Kini para ilmuwan yang menyelidiki kebudayaan Maya hanya bisa menggambarkan kehebatan budaya Maya saat itu secara tambal sulam berdasarkan potongan naskah yang berhasil dikumpulkan. Namun, para arkeolog selalu percaya bahwa suku Maya mempunyai peradaban luar biasa. Hal itu bisa dilihat dari peninggalannya seperti buku-bukunya, meja-meja batu, dan cerita-cerita yang bersifat mistik. Sayangnya, buku-buku mereka di perpustakaan Maya sudah dibakar oleh tentara Spanyol dalam serangan sesudah tahun 1517. Hanya beberapa tulisan pada meja-meja dan beberapa sistem kalender yang tersisa sampai sekarang.
Hingga sekarang banyak sekali piramida, kuil, dan bangunan-bangunan kuno peninggalan suku Maya yang masih dapat ditemui di sana. Banyak juga batu-batu pahatan dan tulisan-tulisan misterius pada meja-meja yang ditinggalkan mereka. Dari bukti-bukti sejarah, masyarakat suku Maya memang memiliki kemampuan menulis yang baik dan juga kemampuan untuk membangun kota dan perencanaan kota.
Dalam hal mambangun, suku Maya terkenal dengan bangunan piramida dan berbagai bangunan besar lainnya. Tidak hanya itu, dalam kebudayaan, peradaban suku Maya memberi pengaruh yang sangat besar pada kebudayaan Amerika Tengah. Pengaruh itu bukan hanya dalam hal peradaban namun juga dalam hal populasi pribumi di area tersebut. Sampai saat ini, sejumlah suku Maya masih tetap ada dan meneruskan tradisi mereka yang telah berumur ribuan tahun itu.
Produk budaya seperti tulisan, epigrafi, dan kalender tidak sendirinya dihasilkan Maya; namun kebudayaan mereka sungguh tinggi. Pengaruh Maya dapat ditemukan sejauh Mexico Tengah, lebih dari 1000 kilometer dari pusat negeri Maya.
Peradaban di luar Maya juga memengaruhi peradaban Maya, seperti seni tradisionla Maya dan juga arsitekturnya. Pengaruh ini didapat dari hasil pertukaran budaya dan perdagangan tanpa adanya penundukan eksternal. Saat ini keturunan suku Maya membentuk populasi yang masih mempertahankan tradisi dan kepercayaan, dengan hasil akulturasi dan ideologi Katolik Roma yang diadaptasi sejak zaman pra-Colombus dan masa pasca-pendudukan Spanyol.
Kemunduran budaya suku Maya berkaitan dengan datangnya bangsa Eropa ke tanah Amerika. Christoper Colombus adalah orang yang memulainya. Dia “menemukan” Benua Amerika. Colombus adalah pelaut yang lahir di Genoa, Italia Utara, pada tahun 1451. Benua Amerika yang ditemukan itu adalah benua Amerika bagian selatan, tepatnya pada 14 Agustus 1498.
Kemudian secara diam-diam Amerigo Vespucci, teman dalam ekspedisinya menyebrangi Samudra Atlantik dari Spanyol, membuat laporan lebih rinci tentang penemuan Benua Amerika dan memajukan pelayaran Colombus kepada raja Spanyol. Akhirnya Vespucci mendapat penghargaan sebagai penemu Benua Amerika, walaupun telah menghianati Colombus. Nama “Amerigo” kemudian diabadikan menjadi nama Benua Amerika.
Hingga kematiannya pada 20 Mei 1506, Colombus sendiri tidak tahu bahwa dirinya telah menemukan Benua Amerika bagian selatan. Dalam keyakinannya, itulah benua Asia yang ditulis dalam laporan Marcopolo pada abad ke-13 sebagai benua yang kaya akan emas.
Nah, dari penemuan itulah kemudian Spanyol masuk ke Amerika selatan pada abad ke-16. Mereka menjajah daratan yang masih asli ini. Penduduk Amerika tengah dan selatan ketika itu hidup sebagai petani yang primitif, mereka sama sekali tidak berdaya menghadapi kapal dan meriam kuat bangsa Spanyol.
Bangsa Spanyol segera menyebarkan agama mereka ke temapt tersebut. Dua nasionaris Spanyol melihat adanya kepercayaan takhayul dan ilmu sihir penduduk setempat. Mereka kemudian membakar tempat tersebut, mengakibatkan buku-buku kuno yang disembunyikan semuanya terbakar musnah.
Tidak disangka bahwa buku-buku tersebut adalah catatan tentang pusaka pengetahuan peninggalan kebudayaan bangsa Maya yang telah lama menghilang. Di dalamnya tercatat rincian tingkat ilmu pengetahuan dan ilmu budaya Maya. Kini manusia modern hanya bisa mengenal suku Maya dalam kepingan-kepingan bukti sejarah yang terserak.
Bahasa Maya tetap menjadi bahasa utama mereka saat ini. Salah satu bentuk budaya mereka, Rabinal Ache, yaitu sebuah drama tradisional, dimasukkan ke dalam daftar Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Non-Bendawi Manusia oleh UNESCO pada 2005.

Kiamat 2012 manurut suku Maya
Selain kebudayaan yang tinggi di bidang seni dan arsitektur yang ditemukan di kawasan-kawasan piramida, seperti Palenque, Tikal, Copan, dan Chitcha Itza, bangsa Maya kuno sangat dikenal kemampuannya dalam ilmu astronomi dan metematika. Bangsa inilah yang pertama menggunakan angka nol (0). Bangsa Maya kuno juga terobsesi pada waktu.[2]
Bangsa Maya telah menciptakan sedikitnya 20 kalender[3]. Kalender-kalender itu disesuaikan dengan berbagai siklus, mulai dari kehamilan hingga panen, bulan hingga Venus. Penghitungan orbitnya sangat akurat dengan selisih hanya satu hari setiap 1.000 tahun.
Awalnya banyak pihak yang menduga bahwa setelah peradaban Maya berakhir, maka perhitungan kalender kuno Maya juga tak lagi relevan. Masyarakat lantas memilih kemungkinan-kemungkinan ekstrem lainnya tentang cara berakhirnya peradaban semesta. Entah dengan cara apa alam raya akan berakhir. Namun berbagai argumentasi bermunculan, antara lain bumi akan ditabrak oleh sebuah planet, asteroid, atau entah bencana apalagi.
Namun, diam-diam kalender Maya tetap dipakai sebagai salah satu pilihan di antara berbagai prediksi kiamat. Orang-orang yang mendasarkan analisis pada mitologi percaya bahwa akan muncul era pencerahan, misalnya, ketika anga menunjukkan: 13.0.0.0.0.
Penyebab lainnya yang memicu terjadinya kiamat muncul dalam cerita tentang sebuah planet yang bernama planet X. Konon planet bumi akan hancur karena ditabrak planet X.
Setiap prediksi disertai bukti-buktinya sendiri. Dan pada akhirnya begitu banyak orang yang memercayai kiamat 2012. Nah, sekarang mari kita lihat prediksi menurut kalender Maya.
Berdasarkan perhitungan kalender Maya, 21 Desember 2012 M adalah masa berakhirnya siklus baktum ke-13[4]. Menurut mitologi suku Maya, setiap siklus perhitungan panjang menggambarkan satu zaman, yang pada setiap awal zaman tersebut Tuhan akan menurunkan seorang utusan yang saleh, semacam periode kenabian ala Indian, beserta para makhluk yang menjadi pengikutnya. Ketika daur tersebut berakhir pada 2012 besok, banyak orang bertany-tanya, apa yang bakal terjadi?
Menurut seorang pengamat kalender Maya yaitu Karl Kruszelnicki “Ketika kalender Maya mengakhiri siklusnya, ia akan berputar kembali ke siklus berikutnya. Dalam masyarakat modern, setiap 31 Desember tidak diakhiri dengan akhir dunia, namun dilanjutkan oleh siklus berikut yakni 1 Januari. Karena itu, 13.0.0.0.0 dalam kalender Maya akan diikuti oleh 0.0.0.0.1 atau 22 Desember 2012, yang hanya menyisakan beberapa hari untuk berbelanja keperluan Natal”. Artinya, siklus kalender Maya boleh berakhir, namun siklus baru akan kembali berulang dan membawa hari baru bagi penghuni planet bumi.
Kalender Maya memang sangat menarik perhatian. Banyak orang yang tertarik untuk menelitinya. Seorang sejarawan dari AS, Jose Arguelles, bahkan mengabdikan dirinya untuk meneliti peradaban bangsa Maya. Dia mendalami ramalan Maya yang dibangun di atas fondasi kalender yang dibuat bangsa itu, sebagaimana cara perhitungan China ala Zhou Yi. Kalendernya, secara garis besar menggambarkan siklus hukum benda langit dan hubungannya dengan perubahan manusia.
Kalender Maya memberi catatan perihal sistem tata surya kita yang sedang mengalami siklus besar yang berjangka lebih dari 5.200 tahun[5]. Rentang waktunya dari 3113 SM hingga 2012 M. Dalam siklus besar ini, tata surya dan bumi sedang bergerak melintasi sebuah sinar galaksi yang berasal dari inti galaksi.

Planet Nibiru dan kiamat 2012
Suku Maya telah memprediksi tanggal 21 Desember 2012 sebagai “kelahiran zaman baru”. Masa itu diyakini akan menjadi masa yang membahagiakan, sekaligus menyedihkan, masa yang suci sekaligus menakutkan. Ini adalah ramalan apokaliptik yang membingungkan, terutama karena para peminat “wacana kiamat” dihadapkan pada pertanyaan: apakah kiamat 2012 adalah armagedon ataukah menuju dunia baru?
Sekarang kita akan berkenalan dengan planet Nibiru atau planet X. Hanya teleskop terbesar bisa digunakan untuk melihat planet X (baca: planet ke-10). Namun sejumlah observatorium kecil di dunia mencatat keberhasilan melihat planet X pada awal tahun 2001. Konon, Dr. Richard Harrington meningal akibat kecelakaan. Peristiwa tragis ini diduga berhubungan dengan keberanian Harrington mengekspos penemuan planet X. Sejak peristiwa ini, para ilmuwan dikabarkan memilih tutup mulut dan tak mau bicar banyak soal planet X dan aktivitasnya.
Rangkaian kisah tentang planet X juga memberi petunjuk tentang planet bumi yang senantiasa mengalami perubahan periodik. Dan yang dimaksud bukan hanya perubahan kutub saja. Kedatangan planet X disebut-sebut bakal menimbulkan zaman es di bumi.
Menurut para penganut spekulasi ilmiah ini, zaman es terjadi setelah planet bumi ditabrak oleh planet X. Alasan-alasannya adalah:
1.      Manusia bukanlah penyebab terjadinya pemanasan global (global warming). Dalam kadar maksimal, hanya 3 persen gas karbondioksida (CO2) yang dihasilkan umat manusia. Jumlah CO2 dalam udara saat ini menyerap hampir semua radiasi yang ada. Jadi, tak ada kaitan antara jumlah kadar CO2 dan radiasi.
2.      Sekitar 17.000 orang ilmuwan menandatangani petisi yang menyatakan bahwa CO2 yang dihasilkan menusia bukanlah penyebab pemanasan global. Peningkatan kadar CO2 sebanyak 30 persen di atmosfer bumi dalam 100 tahun terakhir adalah akibat kenaikan suhu laut. Dan naiknya temperatur laut disebabkan oleh meningkatnya gempa dan aktivitas vulkanik.
3.      Zaman es bisa terjadi beberapa ratus kali.
4.      Matahari bersifat elektromagnetis. Inilah yang mengakibatkan timbulnya bintik matahari, yang terus bertambah. Bumi juga bersifat elektromagnetik. Pada waktu-waktu tertentu, kutub magnetik akan berubah. Dan perubahan ini diakibatkan perubahan pada tata surya kita.
5.      Di masa lalu, saat perubahan kutub terjadi, dibarengi juga dengan aktivitas vulkanik, gempa, zaman es dan kepunahan. Semua itu terjadi secara serentak. Perubahan ini terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Dalam satu malam, suhu bisa turun hingga 20 derajat.
6.      Zaman es berulang secara periodik setiap 11.500 tahun.
7.      Satu inci hujan menghasilkan 10 inci salju. Pada tahun 2007, Colorado tertutup salju setinggi 30 kaki dalam satu kali badai.
8.      Saat ini kutub Artik memiliki suhu yang cukup dingin untuk mengakibatkan zaman es. Yang dibutuhkan hanya tambahan kelembaban sedikit untuk menghasilkan lebih banyak salju. Dengan meningkatnya temperatur air laut sekarang akibat pergerakan vulkanik, maka kelembaban akan semakin meningkat di kutub Artik.

Pada tahun 1982, NASA mengeluarkan pernyataan tentang keberadaan planet X. Namun sekarang NASA menolak berkomentar sama sekali. Para pendukung teori Nibiru kian semangat menunjukkan fakt-fakta menurut mereka. Misalnya, setiap kali planet mendekat, maka berbagai perubahan drastis terjadi di bumi. Perubahan ini mengakibatkan kerusakan besar dan kepunahan.
Anda mau percaya yang mana?
Peningkatan berbagai bencana alam dan aktivitas vulkanik mencapai titik puncaknya antara tahun 2010 hingga 2012. Apakah ini berarti dunia akan berakhir? Apakah ini berarti, punahnya kehidupan?
Nubuat suku Maya tentang 21-12-2012 adalah misteri yang menantang kita untuk menjawabnya. Apalagi kita semua telah menjadi saksi ganasnya bencana alam yang terjadi di seluruh belahan dunia dan perubahan-perubahan iklim yang dramatis. Bukan tidak mungkin kita harus menggunakan pengetahuan kuno ini untuk mempersiapkan diri menghadapi era kekacauan yang sedang kita jelang/
Perubahan-perubahan sudah terjadi. Mulai sekarang, perhatikanlah lam lebih seksama. Bukan tidak mungkin para ilmuwan sepanjang dekade ini sangat intensif mempelajari, memantau, dan berusaha mengembangkan formula untuk memprediksi bencana alam, seperti gempa, letusan gunung, badai, dan lain-lain. Para ilmuwan sangat mungkin tahu bahwa sesuatu yang dahsyat akan terjadi.
Para ahli fisika gempar ketika menyadari matahari mendadak mengalami rangkaian ledakan dan badai. Hal ini tak diduga karena sepanjang tahun 1999 hingga 2001, kita sudah melalui periode siklus bintik matahari. Biasanya, sesudah siklus, matahari mengalami saat tenang. Tapi, ini tak terjadi. Aktivitas matahari justru semakin bergolak.
Apa yang sesungguhnya akan terjadi, tak bisa diperkirakan secara akurat.
Untuk mengantisipasi munculnya berbagai bencana, sejumlah pemerintah dan lembaga terus memantau ionosfer dan geomagnetik, serta gelombang radio. Selain itu, penerbangan dan pelayaran yang mengandalkan satelit GPS sebagai sistem navigasi hendaknya menggunakan sistem manual ketika badai matahari terjadi, dalam memandu tinggal landas atau pendaratan pesawat terbang. Perubahan densitas elektron akibat cuaca antariksa dapat mengubah kecepatan gelombang radio ketika melewati ionosfer sehingga menimbulkan delai propagasi pada sinyal GPS. Perubahan ini mengakibatkan penyimpangan pada penentuan jarak dan posisi.
Namun semua antisipasi itu tentu saja bukan hanya dilakukan demi persiapan kiamat 2012. hidup di masa seperti sekarang mengahruskan kita mewaspadai dan meraawat lingkungan, bukan malah merukanya. Jika kita menyadari kebijaksanaan dalam kehidupan, segala nubuat kiamat akan bisa dihadapi dengan lebih rileks. Apalagi kita sebenarnya tak pernah tahu rahasia Sang Penguasa Semesta Raya.


DAFTAR PUSTAKA
joseph Lawrence E. Apocalypse 2012. Tempo, 26?VIII 26 Agustus 1978.
Calleman, Carl Johan. 2004. The Mayan Calender and The Transformation of Consciousness, http://aerokirov.blogspot.com/2008/03/kiamat-2012.html
arguelles, Jose. 1973. The Mayan Factor: Path Beyong Technology, ...: Bear & Company.




[1] Joseph Lawrence. Apocalypse 2012. hal. 65
[2] Carl Johan Calleman. The Mayan Calender and The Transformation of Consicousness. Hal. 44
[3] Lawrence E. Joseph. Apocalypse 2012. Hal: 70
[4] memiliki daur perhitungan 5.126 tahun
[5] Arguelles. The Mayan Factor. Hal. 119

Tidak ada komentar:

Posting Komentar