Senin, 09 Mei 2011

bahasa


BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Dilatar belakangi pemakaian bahasa yang kurang baik dan benar, kita akan mencoba membahas tentang apa yang dimaksud dengan bahasa itu sendiri. Dengan mengetahui bagaimana permulaan bahasa, mungkin akan membantu kita untuk lebih menghargai bagaimana pemakaian bahasa.
Apalagi setelah bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa negara kita, Indonesia. Dan ditulis pada pasal 3 UUD 1945.
Terutama pada remaja, bahasa yang baik dan benar (baku, menurut Ejaan Yang Disempurnakan), mereka anggap sebagai bahasa yang jadul, kuno dan lain- lain. Mereka lebih suka menggunakan bahasa, yang mereka sebut sebagai bahasa ‘Gaul’.
B. Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian bahasa?
2.      Apa saja macam- macam bahasa?
3.      Apa tujuan mempelajari bahasa?


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Bahasa
Mengingat pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi dan memperhatikan wujud bahasa itu sendiri, kita dapat membatasi pengertian bahasa sebagai berikut: bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.[1]
Mungkin ada orang yang berkeberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu- satunya alat untuk mengadakan  komunikasi. Mereka itu menunjukkan bahwa dua orang atau pihak dapat dapat mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara- cara tertentu yang telah disepakati bersama. Misalnya, dengan bunyi yang dihasilkan dari gendang (kentongan), dengan asap yang dihasilkan oleh api, dan sebagainya. Sejak lama telah digunakan untuk mengadakan komunikasi antara anggota masyarakat. Walaupun asap- api, bunyi- kentongan dan sebagainya dalam keadaan yang sangat terbatas dapat digunakan untuk berkomunikasi, tapi dari semua itubukanlah bahasa. Seperti yang sudah diterangkan diatas, bahwa bahasa haruslah merupakan bunyi yang diucapkan oleh alat ucap manusia.

B. Macam- macam Bahasa
Bahasa dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Bahasa Verbal
Adalah suatu komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan alat atau media bahasa (lisan dan tulis).
2. Bahasa non-Verbal
Adalah suatu komunikasi yang dilakukan dengan manggunakan media selain bahasa. Misalnya, pemakaian simbol, kode, morse, lambaian tangan, dan lain sebagainya. Yang setelah itu barulah diterjemahkan dalam bahasa manusia. Dalam hal ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang terpenting bagi manusia.

C. Bahasa Negara
Bahasa negara mempunyai beberapa peristiwa yang dimana kita tidak dapat melupakan peristiwa- peristiwa tersebut yang diantaranya:
Pertama, ketika para putra- putri bangsa berikrar “menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia” dalam sumpah pemuda.
Kedua, ketika bahasa persatuan yang dijunjung itu dimantapkan posisinya sebagai “bahasa negara” dalam pasal 3 UUD 1945.
Jadi, dapat kita ketahui bahwa bahasa negara kita adalah “bahasa Indonesia”. Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, kehadiran bahasa Indonesia dapat diterima oleh seluruh warga suku bangsa dengan tangan terbuka dan belum pernah terdengar berita tentang penolakan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Bahkan, warga masing- masing suku bangsa telah turut membina dan mengembangkan bahasa Indonesia menjadi bahasa yang maju. Dalam hal ini bahasa Indonesia telah terbukti mampu menjadi bahasa nasional atau bahasa negara Indonesia.

D. Tujuan Mempelajari Bahasa
Melihat fungsi- fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dan kontrol sosial maka dapat kita ketahui bahwa tujuan mempelajari bahasa adalah untuk menjadikan kita mahir berbahasa dan dapat dapat menggunakan tata bahasa yang baik berupa lisan maupun tulisan. Sebab, bahasa merupakan alat komunikasi dimana kita berinteraksi dengan orang lain. Dan juga agar kita tidak menyalahi norma- norma bahasa yang berlaku.

E. Ragam Bahasa
Ragam bahasa menjadi banyak jumlahnya karena pemilihan corak bahasa yang dipakai oleh seseorang untuk mengomukasikan sesuatu bergantung pada tiga hal berikut ini:
  1. Cara berkomunikasi: lisan atau tulis
Dua macam cara berkomunikasi ini melahirkan dua ragam utama dalam berbahasa, yaitu ragam lisan dan ragam tulisan
  1. Cara pandang penutur terhadap mitra komunikasinya
Sebelum menentukan pilihan ragam yang akan dipakai, seseorang penutur akan melihat terlebih dahulu apakah mitranya (lawan bicaranya) itu sedaerah atau satu suku dengannya atau tidak; apakah mitranya itu orang yang perlu dihormati atau tidak; dan bagaimana pendididkannya rendah atau tinggi. Cara pandang ini menimbulkan ragam kedaerahan (dialek), ragam terpelajar, ragam resmi, ragam tak resmi.
  1. Topik yang dibicarakan atau dituliskan
Pembicaraan tenatang topik tertentu mengakibatkan terbentuknya ragam bahasa yang mempunyai ciri khas sesuai dengan bidang topik yang berbicara. Misalnya, ragam hukum, ragam bisnis, ragam sastra, ragam kedokteran.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemahiran bahasa bertujuan melancarkan komunikasi yang jelas dan teratur dengan semua anggota masyarakat. Ia memungkinkan terpeliharanya tata sosial, adat-istiadat, kebiasaan, dan sebagainya. Yang melalui pengkhususan dari fungsi komunitatif. Dan dapat disimpulkan yang paling utama dari komunikasi adalah dengan menggunakan bahasa secara baik dan benar, maka kita dituntut untuk mempelajari dulu kaidah- kaidah berbahasa yang baik dan benar, agar supaya dalam berinteraksi, lawan bicara dapat dengan mudah memahami ucpan kita dan dapat saya simpulkan bahwa bahasa adalah alat interaksi serta sosialitas kita terhadap masyarakat lingkungan sekitar.

DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud, 1989, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Jakarta: Perum Balai Pustaka.
Gorys keraf, 1971, Komosisi, Flores: Nusa Indah.




[1] Gorys keraf, komposisi. Hlm. 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar