Selasa, 17 Mei 2011

makalah logika

A.    Pengertian Klasifikasi
1.      Pembagian adalah suatu kegiatan akal budi yang tertentu. Dalam kegiatan itu akal budi menguraikan, ‘membagi’, ‘menggolongkan’ dan menyusun barang-barang tertentu. Penguraian dan penyusunan itu diadakan menurut kesamaan dan perbedaannya. (Alex Lanur OFM, 1983: 19).
2.      Klasifikasi adalah pengelompokan barang yang dan memisahkan yang berbeda. (Drs. H. Mundiri, 1994: 45).
3.      Klasifikasi adalah memilah-milah, memisahkan menurut ciri khas, menyatukan berdasarkan kesamaan. (B. Arief Sidharta, 2008: 26).
4.      Pembagian ialah ucapan yang membagikan suatu keseluruhan dalam bagian-bagiannya. Dalam logika bukan dipandang pembagian fisis, misalnya pembagian sepotong roti, melainkan pembagian konsep atau pembagian logis. (M. Sommers, 1982: 102).
5.      Klasifikasi ialah menunjuk dan menjumlah secara jelas perbedaan-perbedaan (distinc) bagian-bagian suatu keseluruhan logis. (DR. W. Poespoprodjo, 1999: 125).
6.      Klasifikasi adalah sebuah proses dimana benda-benda individual dikelompok-kelompokkan menurut ciri khasnya yang berlaku umum yang secara bersama-sama membentuk sebuah kelas atau golongan. (E. Sumaryono, 1999: 49).
7.      Klasifikasi adalah karya budi manusia, untuk dapat menganalisis, membagi-bagi, menggolongkan dan menyusun barang-barang menurut persamaan dan perbedaannya. (Drs. H. Burhanuddin Salam, 1988: 50).
8.      Klasifikasi adalah aktifitas akal budi untuk menggolong-golongkan dan membagi-bagi serta menyusun benda-benda atau pengertian-pengertian tertentu berdasarkan kesamaan dan kebedaannya. (Jan Hendrik Rapar, 1996: 21).
B.     Macam-macam Klasifikasi
Dilihat secara metodis, ada dua macam klasifikasi:[1]
1.      Klasifikasi logis, adalah pembagian atau penggolongan kelompok-kelompok dalam suatu himpunan yang dimulai dari genus ke spesies terdekat dan demikian seterusnya. Klasifikasi ini memang baik, namun karena pengetahuan manusia terbatas untuk mengetahui semua anggota kelompok dari satu himpunan (genus), pembagian atau penggolongan klasifikasi logis tidak mungkin lengkap.
2.      Klasifikasi dikotomis, ialah pembagian genus ke dalam spesies yang saling bertentangan, seperti genus binatang dibagi ke dalam spesies yang saling bertentangan, yaitu reptilia dan bukan reptilia.
Secara formal klasifikasi dikotomis cukup lengkap dan sangat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Namun, dalam sejarah, klasifikasi dikotomis ras yang dipolitisir telah mengakibatkan jutaan orang Yahudi dibunuh pada zaman kekuasaan Hitler di Jerman.
Dilihat dari wujudnya, ada tiga macam pembagian:[2]
1.      Pembagian fisik, ialah pembagian dengan cara mengurai suatu hal/objek ke dalam unsur-unsurnya.
Contoh:
Tubuh manusia dapat dibagi-bagi ke dalam bagian-bagian kaki, tangan, kepala, perut, dan sebagainya.
2.      Pembagian logis, ialah pembagian sebuah konsep ke dalam sub konsep-sub konsep.
3.      Pembagian metafisik, ialah pembagian suatu objek ke dalam kualitas pembentuknya.
Contoh:
Manusia adalah substansi rasional yang berperasaan, hidup, mempunyai susunan kodrat (jiwa-badan), sifat kodrat (individu-sosial), serta kedudukan kodrat (makhluk berdiri sendiri-ciptaan Tuhan).
Jika dilihat dari unsur intrinsik dan ekstrinsik, pembagian dibedakan menjadi dua macam:[3]
1.      Pembagian per se, jika dasar pembagian merupakan sesuatu yang intrinsik dengan keseluruhan, yang harus dibagikan; demikian pembagian binatang dalam “yang berakal budi” dan “yang tidak berakal budi” merupakan pembagian per se, karena dasar pembagian (rationalitas) adalah sesuatu yang intrinsik yang mengenai inti barang itu.
Pembagian per se ada tiga macam:
·         Pembagian subyektif, ialah pembagian dari keseluruhan yang universil. Suatu keseluruhan universil (keseluruhan logis) ialah keseluruhan yang diketemukan dalam bagian-bagiannya masing-masing secara univokal dan seluruhnya; demikian jenis-jenis terhadap macam-macam; macam-macam terhadap pribadi-pribadi: “badan” (jenis) merupakan keseluruhan universil terhadap yang berjiwa dan yang bukan berjiwa; (bandingkanlah pohon porpyhyrus); yang hidup (jenis) merupakan keseluruhan universil terhadap yang sensitif dan yang bukan sensitif ; binatang (jenis) merupakan keseluruhan universil terhadap manusia dan srigala; manusia (macam – spesies) merupakan keseluruhan universil terhadap pribadi-pribadi (Petrus, Paulus, dan lain-lain).
Bagian-bagian dari keseluruhan universil disebut bagian subyektif dan karena itu disebut pembagian subyektif.
·         Pembagian integral, ialah pembagian suatu keseluruhan integral, yakni keseluruhan yang bagian-bagiannya merupakan kebutuhan dari sesuatu. Misalnya: anggota-anggota badan merupakan bagian-bagian integral manusia. Tetapi seluruh manusia tidak terdapat pada kakinya.
Bagian-bagian keseluruhan integral disebut bagian-bagian integral.
·         Pembagian potestatif, ialah pembagian keseluruhan potensial. Dalam keseluruhan potestatif dapat dibagikan kemampuan-kemampuan yang berbeda-beda dalam bagian-bagiannya; misalnya: kemampuan jiwa manusia ditemukan dalam kemampuan vegetatif, sensitif, dan intellektif.
Bagian-bagian keseluruhan potestatif disebut bagian-bagian potestatif.
2.      Pembagian per accidens, jika dasar pembagian merupakan sesuatu yang ekstrinsik dengan keseluruhan, yang harus dibagikan; demikian pembagian manusia dalam orang-orang kulit putih dan orang-orang kulit hitam, dan lain-lain, merupakan pembagian per accidens, karena dasarnya (warna) adalah sesuatu yang aksidentil.
C.    Syarat-syarat Klasifikasi
1.      Setiap  pembagian harus konsisten. Artinya, setiap pembagian harus bertolak dari basis atau dasar yang sama. Jadi, bila misalnya kita membagi-bagi manusia ke dalam mahasiswa, dosen, bangsa Indonesia, seminaris, pandai, bujangan, maka pembagian semacam ini tidak baik sebab tidak bertolak dari dasar atau basis yang sama.
2.      Pembagian harus meyakinkan dan lengkap. Artinya, setiap upaya pembagian harus tuntas. Semua bagian dari keseluruhan yang dapat dibagi-bagi harus dapat dijumlahkan kembali tanpa ada yang tersisa. Misalnya, mahasiswa dapat dibagi ke dalam kelompok-kelompok mahasiswa teknik dan mahasiswa komunikasi. Mahasiswa dari fakultas lain masuk kelompok mana?
3.      Pembagian harus tegas dan jelas. Artinya, setiap pembagian harus tertata, jumlah bagian-bagiannya harus masuk akal. Maka, bila kita membagi-bagi sesuatu, kita dapat menghimpun bagian-bagian tersebut, misalnya ke dalam kelas, subkelas, golongan, dan sebagainya. Misalnya, mahasiswa dapat dibagi ke dalam kelompok usia 21 tahun ke bawah dan usia 21 tahun ke atas.
4.      Setiap pembagian harus berdasarkan satu dasar saja. Pembagian yang berlandaskan lebih dari satu dasar akan menghasilkan spesia yang simpang siur. Misalnya, membagi manusia menjadi; manusia kulit putih, manusia Aria, manusia Asia, manusia penyabar. Di sini terdapat empat macam dasar pembagian yaitu: warna kulit, ras, regional, dan sifat dari manusia. Pembagian yang benar atas manusia, misalnya dengan dasar warna kulit, akan menghasilkan : manusia berkulit putih, manusia berkulit hitan, manusia berkulit kuning, manusia berkulit merah.
5.      Pembagian harus sungguh-sungguh memisahkan. Artinya, bagian yang satu tidak boleh memuat bagian yang lain. Tidak boleh terjadi adanya tumpang tindih antara bagian-bagian yang akan diperincikan itu terdapat suatu ‘perlawanan’. Dengan demikian kelompok yang satu dapat dibedakan dengan jelas dari kelompok yang lain.
6.      Pembagian harus sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
7.      Pembagian harus dilakukan secara rapih. Hukum ini lebih-lebih harus diperhatikan, apabila kita hendak mengadakan sub-pembagian. Setiap pembagian dari sub-pembagian harus hanya mencakup bagian-bagian yang langsung menyusun suatu keseluruhan atau bagian yang dibagi lebih jauh. “Substansi” tidak dapat dibagi dalam “yang hidup dan yang tidak hidup”, sebab pertama-tama “substansi” adalah materiil dan tidak materiil; lalu substansi materiil dapat dibagi dalam “yang hidup dan yang tidak hidup”.




[1] Jan hendrik rapar. Pengantar Logika. Hal. 22
[2] E. sumaryono. Dasar-dasar Logika. Hal: 49
[3] M. sommers. Logika. Hal: 103

Tidak ada komentar:

Posting Komentar